1. Pencemaran Air
Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya pencemaran air antara lain:
a. Tidak membuang limbah apapun di sungai/danau, baik limbah sampah, limbah rumah tangga maupun limbah pabrik.
b. Mengolah kembali limbah yang dapat dimanfaatkan, misalnya menjadi bahan energy alternatif.
2. Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah meningkatnya gas-gas polutan yang ada sehingga mengganggu keseimbangan ekosistem ataupun kerusakan lingkungan. Contoh zat-zat polutan antara lain gas karbondioksida (CO2), gas sulfur dioksida (SO2), gas karbon monoksida (CO), dll. Asap-asap yang ditimbulkan oleh kendaraan bermotor juga dapat menyebabkan terjadinya polusi udara. Dengan adanya polutan-polutan tersebut dapat mengakibatkan terjadinya hujan asam, penipisan lapisan ozon, kebakaran hutan, dan lain sebagainya.
Polusi udara dapat berdampak pada keseimbangan lingkungan seperti terjadinya hujan asam dan penipisan lapisan ozon. Hujan asam terjadi karena peningkatan gas sulfur dioksida yang kemudian bereaksi dengan titik-titik air yang berada di awan dan akhirnya membentuk asam sulfat. Jika titik-titik air tersebut jatuh ke permukaan bumi, maka terjadilah hujan asam. Hujan asam ini memiliki pH di bawah pH hujan normal, yaitu di bawah 5,6. Jika air dari hujan asam ini mengenai logam-logam, maka logam-logam tersebut dapat berkarat. Selain hujan asam, polusi udara juga dapat mengakibatkan terjadinya penipisan lapisan ozon. Lapisan ozon adalah lapisan yang berada di atmosfer bumi yang memiliki fungsi untuk melindungi bumi dari benda-benda asing maupun radiasi sinar matahari secara langsung. Akibat dari penipisan lapisan ozon ini akan meningkatkan suhu di bumi, sehingga dapat berefek mencairnya es di kutub. Mencairnya es di kutub dapat berdampak naiknya permukaan air laut sehingga lama-kelamaan jika hal tersebut terus terjadi akan membuat daratan yang rendah menjadi tenggelam.
3. Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah adalah terjadinya peningkatan zat-zat yang terkandung dalam tanah dan melampaui batas normal sehingga mengganggu keseimbangan makhluk hidup yang ada di sekitar lingkungan tanah tersebut. Jika suatu zat berbahaya telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.
Contoh pencemaran lingkungan adalah penggunaan pupuk yang berlebihan, terutama penggunaan pupuk kimia. Pupuk memang memiliki tujuan yang baik untuk pertumbuhan tanaman dan penyuburan tanah apabila digunakan sesuai dengan aturan. Namun, apabila pupuk ini digunakan secara berlebihan justru akan meracuni tanaman yang tumbuh di tanah tersebut dan mencemari tanah sehingga dapat mengakibatkan kematian tanaman yang ada. Selain itu, tumpukan sampah yang tidak diolah juga dapat menjadi penyebab tercemarnya tanah terutama sampah-sampah anorganik yang sulit terurai oleh mikroorganisme.
Berikut ini ada sebuah video mengenai pencemaran lingkungan: